NAMA :
AMIDANA HIKMAH
FAK/JURUSAN
: FUAD/TP 3-A
NIM :
2833133005
1. Apakah yang dimaksud dengan masa remaja
, kapan dimulai dan berakhirnya, serta kesempatan dan resiko apa saja yang
menyertainya?
Pembahasan:
Masa remaja merupakan masa transisi
antara masa anak-anak menuju masa dewasa. Hal ini biasa disebut sebagai masa
pubertas, yang dimulai dari umur 11 tahun sampai dengan 15 tahun untuk wanita
dan 11 tahun sampai 16 tahun untuk laki-laki.
Kesempatan dan resiko yang menyertainya
yaitu :
a.
Terjadi
perubahan ukuran badan.
Perubahan-perubahan
yang terjadi yaitu perubahan tinggi badan dan perubahan berat badan. Pada masa
pubertas terjadi perubahan-perubahan yang cepat, bukan hanya faktor warisan
yang mempengaruhi pertumbuhan. Makanan dan kesehatan juga berpengaruh terhadap
pertumbuhan.
b.
Perubahan
bentuk atau perbandingan bagian-bagian badan
Perubahan
bagian-bagian badan pada masa pubertas akan tampak begitu jelas (misalnya
tangan, hidung, dada, kaki) dan mencapai pada posisi yang stabil setelah
mencapai usia dewasa.
c.
Perkembangan
ciri-ciri seks primer
Pada
remaja wanita terjadi perkembangan organ-organ seks ditandai dengan timbulnya
haid pertama atau “menarche”. Pada pria organ-organ seks ditandai dengan
mimpi basah atau “nocturnal emissions”.
d.
Perkembangan
ciri-ciri seks sekunder
Disebut
sekunder karena tidak langsung berhubungan dengan reproduksi dan
anggota-anggota dari satu jenis kelamin tertarik kepada anggota-anggota lawan
jenis.
2. Sebutkan tugas-tugas perkembangan remaja
awal, pertengahan dan akhir?
Pembahasan:
a.
Remaja
awal :
1)
Menerima
keadaan jasmaninya.
Tugas
dari remaja awal yaitu menerima keadaan jasmaninya untuk memelihara dan menjaga
serta mempergunakannya secara efektif. Pada remaja pria senantiasa
membandingkan tinggi badannya, kekuatan dan keterampilannya dengan teman
sebayanya. Perbandingan yang tidak memuaskan dapat menjadi sumber dari
kekecewaan dan komplek rendah diri. Sedangkan pada remaja wanita sangat
memperhatikan jasmaninya dan menjadi khawatir bila bentuk badannya tidak
sebagus bentuk badan sebayanya.
2)
Meninggalkan
pribadi kekanak-kanakkan.
Pada
masa ini remaja mulai menumbuhkan tingkah laku yang lebih matang. Standarnya
mereka sudah pandai menyesuaikan perilakunya dengan siapa dia bergaul.
3)
Mengarahkan
diri pada teman-teman
sebayanya.
Pada
masa ini remaja belajar bagaimana mengarahkan tinkah lakunya dan keaktifannya
sesuai dengan apa yang diharapakan oleh anak pria dan wanita lain daripadanya.
b.
Remaja
pertengahan
1)
Mengembangkan
ketrampilan-ketampilan baru.
Remaja
berusaha mempelajari dan menguasai ketrampilan-ketrampilan untu mengejakan
berbagai hal yang biasanya dikerjakan oleh orang dewasa. Hal itu dilakukan oleh
remaja untuk mempersiapkan diri menjadi dewasa.
2)
Memiliki
kemampuan untuk mengawasi diri sendiri sebagai rang dewasa.
Remaja
membutuhan pengawasan diri sendiri (self control) yang diharapkan remaja mampu melakukan hal banyak hal yang
boleh dilakukan dan yangtidak boleh dilakukan. Setelah anak remaja terbiasa
dengan kemampuan-kemampuannya maka dia dapat melakukan pengawasan diri dengan
tepat dan dicapainyalah perkembangan dengan baik.
3)
Mendapatkan
kebebasan emosinal dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya.
Beberapa
remaja merasa kuang percaya diri bahwa mereka mapu menyelesaikan masalah.
Akibatnya mereka tidak mampu mengambil keputusan-keputusan dan melaksanakan
anggun jawabnya.perilaku seperti itu sangat dipengaruhi bagaimana kebijakan
orang tua dan perilaku orang-orang dewasa lain disekitarnya. Misalnya,
kebijakandari rang tua yang kurang memberikan keleluasan kepada remaja. Orang
tua terlalu khawatir, dan orang tua lebih mengunggulkan sikap egoismenya.
c.
Remaja
akhir
1)
Mendapatkan
kemampuan unuk bediri sendiri dlam hal-ahal yang behubungan dengan ekonomi atau
keuangan.
Untuk
mempersiapkan diri menjadi dewasa, remaja belajar mengemban tanggung jawab atas
hal-hal yan berhubungan dengan ekonomi dan keuangan.
2)
Mendapatkan
gambaran mengenai dirinya sendiri.
Gambaran
mengenai dirinya sendiri menjadi dasar daripada pemikiran dan
tindakan-tindakannya yang nantinya menadi pembimbing dirinya di masa depan. Di
antara gambaran-gambaran itu antara lai perkiraan dari intelegensinya,
minatnya, hal-hal manakah yang menimbukan perasaan senang dan tidak senang padanya, hal-hal manakah yang
menimbulkan perasaan kuang dalam dirinya, kelompok-kelompok mana yang cocok dan
tidak cocok baginya, dan lan sebagainya.
3) Mendapatkan nilai hidup dan falsafah hidup.
Latar belakang cultural serta hubungan dalam keluarga ikut serta
membentuk nilai-nilai hidup mereka. Bilamana remaja tidak memperkembangkan
nilai, dia tidak akan mempunyai pembimbing yang tetap dalam membuat
keputusan-keputusan. Sebagai orang dewasa kelak, hasil dari falsafah hidup yang
diperkembangkannya dalam masa remaja mempengaruhi berbagai hal yang
dilakukannya.
3. Perubahan fisik apa saja yang dialami
oleh remaja dan bagaimana perubahan ini mempengauhi mereka secara psikologis?
Penyelesaian:
·
Pada
pria :
1)
Tumbuhnya
rambut disekitar kemaluan (pubic hair), rambut diketiak (axillary
hair) dan rambut yang tumbuh di lengan, kaki dan dada.
2)
Kulit
menjadi lebih kasar daripada anak-anak.
3)
Kelenjar-kelenjar
yang menghasilkan lemak di dalam kulit yang disebut sebacious, menjadi
aktif sekali sehingga timbul banyak jerawat.
4)
Kelenjar
keringat bertambah besar dan bertambah aktif sehingga banyak keringat yang
keluar.
5)
Otot
tubuh, kaki dan tangan membesar.
6)
Timbulnya
perubahan suara ± usia 13 tahun.
·
Pada
wanita :
1)
Membesarnya
pinggul, yang disebabkan membesarnya tulang pinggul (pelvis) dan juga
bertambahnya lemak.
2)
Membesarnya
buah dada.
3)
Tumbuhnya
rambut disekitar kemaluan (pubic hair), rambut diketiak (axillary
hair).
4)
Kulit
menjadi lebih halus.
5)
Kelenjar-kelenjar
yang menghasilkan lemak di dalam kulit yang disebut sebacious, menjadi
aktif sekali sehingga timbul banyak jerawat.
6)
Kelenjar
keringat bertambah besar dan bertambah aktif sehingga banyak keringat yang
keluar.
4. Atas dasar apa remaja membuat penilaian
moral?
Penyelesaian:
Penilaian moral yang
dilakukan reaja merupakan atas dasar konsep-konsep moral yang dikembangkan pada
masa anak-anak. Dengan konsep-konsep yang dulu pernah diperolehnya, remaja
mampu bersikap sesuai dengan apa ang diharapkan masyarakat. Yang paling utama
yaitu konsep-konsep kesusilaan yang sudah meresap ke dalam diri anak. Jadi
pengawasan dan bmbingan yang dilakukan terus menerus tidak selalu didapat pada
usia remaja karena penawasan dan bimbingan itu bukan berasal dari orang lain,
akan tetapi berasal dari dalam diri remaja itu sendiri. Atau biasa disebut
interal contol, remaja akan bertindak sesuai dengan pendapatna yang dianggap
benar dan tidak akan melakukan tindakan yang dianggapnya salah. Secara garis besar dasar-dasar remaja membuat
penilaian moral yaitu
1)
Pola asuh orang tua
2)
Perhatian dan pendidikan agama yang
diperoleh
3)
Lingkungan pendidikan
4)
Media masa
5. Sebutkan dan jelaskan empat tipe status
dan identitas remaja?
1) Identity achievement( krisis menuju
konmitmen) yaitu dimana remaja memiliki dan menjalankan komitmenya yang
diperoleh dari perjuanganya mengatasi berbagai masalah hidup yang dihadapinya.
2)
Identity diffusion( yidak ada komitmen dan krisi) yaitu tipe identitas
remaja yang menunjukkan bahwa remaja tidak memiliki komitmen atas permasalahn
yang belum pernah dihadapinya, dilihat, dibaca, maupun didengarnya.
3)
Moratorium( krisis tapu belum ada komitmen) yaitu tipe remaja yang
menunjukkan bahwa remajasedang mengalami pemasalahan dan berusaha mengatasinya
serta berusaha membuat komitmen dari masalah yang dihadapinya.
4)
Komitmen tanpa krisis yaitu, disini femaja mengambil hikmah dari
peristiwa yang dialami orang lain.
6. Apa saja akar penyebab dan perilaku anti
sosial dan kenakalan remaja dan apa yang dapat di lakukan untuk mengurangi
resiko-resiko lain dari remaja?
Penyelesaian:
Perilaku anti sosial dan kenakalan pada
remaja terdorong oleh rasa permusuhan, curiga atau penolakan teradap masyarakat
atau orang dewasa yang menurut pengalaman mereka juga mempunyai
perasaan-perasaan tersebut terhadap diri mereka. Selain itu, beberapa hal yang menyebabkan perilaku anti sosial yaitu
kurang adanya konsistensi pada perilaku remaja sehingga remaja mudah untuk
dipengaruhi oleh teman-teman sebayanya. Bukan hanya itu saja, status sosial
ekonomi keluarga dan kegagalan remaja dalam meraih prestasi yang diinginkan
juga sangat berpengaruh terhadap kecenderungan remaja untuk menutup diri dengan
lingkungan pergaulannya. Untuk mengurangi
resiko-resiko yang muncul, maka dapat melakukan berbagai hal yang dapat
membentuk kepribadian seorang remaja, antara lain:
1)
Menumbuhkan
sikap percaya diri pada remaja terutama percaya diri dengan kondisi fisik dan
penampilan.
2)
Memanggil
seorang remaja sesuai dengan namanya. Remaja menganggap bahwa nama merupakan
sesuatu hal yang dianggapnya sangat penting. Karena ketidaksesuaian dalam
memberi julukan dapat menyebabkan perasaan senang atau tidak senang terhadap
diri remaja. Jika hal iu berlangsung secara terus menerus maka dapat
mempengaruhi kepribadian dan karakteristik.
3)
Menumbuhkan
sikap terbuka pada diri remaja terhadap anggota keluarga. Karena kepribadian
remaja sangat erat kaitannya dengan hubungan diri remaja
dan orang tuanya juga pola-pola ketertiban yang dianut dirumah.
4)
Konseling keluarga.
5)
Meberikan
aktivitas konstruktif diwaktu luang remaja.
6)
Membuat
kelompok dukungan sebaya.
7. Sebutkan tahapan perkembangan masa
dewasa awal, Berdasarkan
perkembangan fisik , neurologis, kognitif, bahasa
emosi, sosial?
Penyelesaian:
a. Tahapan
perkembangan masa dewasa awal berdasarkan perkembangan fisik
1) Puncak
dan penurunan kemampuan fisik Tercapainya kekuatan dan kecepatan puncak
terjadi relative lebih awal,dibandingkan dengan tercapainya keterampilan
motorik dan kognitif yang beragam.
2) Fase
tanggung jawab (the responsibility stage) adalah fase yang terjadi ketika
keluarga terbentuk dan perhatian diberikan pada
keperluan-keperluan pasangan dan keturunan.
3) Fase
eksekutif (the executive stage)adalah fase yang dinyatakan oleh Schaieterjadi di
masa dewasa tengah, dimana seseorang bertanggung jawab kepada system
kemasyarakatan dan organisasi sosial (pemerintah atau perusahaan,misalnya).
Dalam fase eksekutif individu membangun pemahaman tentang bagaimana
organisasi sosial bekerja dan berbagai hubungan kompleks yang timbul
didalamnya.
b. Tahapan
perkembangan masa dewasa awal berdasarkan perkembangan
kognitif. Perkembangan kognitif adalah
perubahan kemampuan mental seperti, belajar, menalar, berfikir, dan bahasa.
Peaget menyebut perkembangan kognitif ini sebagai tahap operasi formal yaitu
dimana seseorang sudah mampu berfikir secara abstrak. Selain itu remaja juga
mampu untuk berspekulasi tentang sesuatu yang mereka bayangkan dan mereka
inginkan untuk masa depan.
c. Perkembangan
sosial, perkembangan sosial pada masa remaja lebih melibatkan kelompok teman
sebaya dibandingkan orang tua. (conger, 1991,papalia & olds, 2001).
Disbanding pada masa kanak-kanak, remaja lebih banyak melakukan kegiatan diluar
rumah seperti kegiatan sekolah, ekstra kurikuler dan bermain dan bermain dengan
teman, denagan demikian, pada masa remaja teman sebaya berpengaruh besar.
Sedang pengaruh lingkungan dalam menentukan perilaku remaja cukup kuat juga.
8. Apakah arti menjadi dewasa dan
faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi seseorang memasuki masa dewasa?
Penyelesaian:
(http://jindaberbagiilmu.wordpress.com/2011/08/09/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-perkembangan-orang-dewasa/)
Arti
menjadi dewasa adalah dimana masa kematangan fisik dan psikologi yang dimulai
usia (20-40), dewasa awal adalah masa peralihan
dari masa remaja yang masih dalam ketergantungan menuju masa dewasa, yang
menuntut kemandirian dan diujung fase ini adalah fase dewasa akhir, dimana
kemampuan sedikit demi sedikit akan berkurang. Sehingga masa dewasa awal adalah
masa yang paling penting dalam hidup seseorang dalam masa penitian karir dan
sumber penghasilan yang tetap.
Factor-faktor
yang mempengaruhi seseorang memasuki masa dewasa:
a.
Efesiensi
Fisik remaja. Bagi banyak individu, puncak kekuatan fisik dicapai dalam usia pertengahan
20 tahun. Kekuatan Fisik seseorang perlu dijaga dengan baik. Keadaan fisik yang
fit dapat mengatasi atau memecahkan persoalan-persoalan yang timbul.
b.
Kemampuan
Motorik. Kekuatan motorik orang dewasa mencapai puncak kekuatannya antara usia
20-an dan 30-an tahun. Kecepatan respon maksimal terdapat antara usia 20 dan 25
tahun kemudian sesudah itu kemqampuan ini sedikit demi sedikit akan menurun.
Disamping itu orang dewasa yang memiliki kemampuan motorik yang baik cenderung
akan dapat menyelesaikan dengan baik pekerjaan yang menuntut kemampuan fisik.
Hal ini memudahkan seseorang untuk bergaul dan berkomunikasi baik dilingkungan
masyarakat maupun di lingkungan pekerjaan.
c.
Kemampuan
Mental. Kemampuan mental yang diperlukan untuk menyesuaikan diri pada situasi-situasi
baru adalah mengingat kembali hal-hal yang dulu pernah dipelajari, penalaran
analogi dan berpikir kreatif. Kemampuan mental mencapai puncaknya pada usia 20
tahun dan akan menurun sedikit demi sedikit. Penelitian-penelitian terhadap
kemampuan mental dengan menggunakan tes intelegensi, sangat jelas menggambarkan
adanya kemampuan mental yang baik dalam masa dewasa awal (Arthur T. Jersid:
1978).
d.
Motivasi
untuk Berkembang. Apabila remaja telah mencapai usia dewasa secara hokum,
mereka berkeinginan kuat untuk dianggap sebagai orang-orang dewasa yang mandiri
oleh kelompok social mereka. Hal ini menjadi motivasi bagi orang-orang dewasa
untuk mengembangkan dirinya.
Pada masa dewasa, individu terdorong untuk mulai bekerja, memilih pasangan hidup belajar hidup dengan tunangan mulaio membina keluarga, mengasuh anak, mengelola rumah tangga, mengambil tanggung jawab sebagai warga Negara dan mencari kelompok social yang menyenangkan.
Pada masa dewasa, individu terdorong untuk mulai bekerja, memilih pasangan hidup belajar hidup dengan tunangan mulaio membina keluarga, mengasuh anak, mengelola rumah tangga, mengambil tanggung jawab sebagai warga Negara dan mencari kelompok social yang menyenangkan.
e.
Model
Peran. Orang dewasa yang berinteraksi dengan orang dewasa lainnya mempunyai
model peran untuk diteladani karena berinteraksi dengan orang dewasa lainnya
mereka memperoleh motivasi untuk mencontoh perilaku sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang dianut oleh masyarakat orang dewasa dan sebaliknya
orang dewasa yang berinteraksi dengan remaja mengikuti garis-garis perilaku
remaja akan tetap berperilaku seperti remaja dan bukan pola perilaku orang
dewasa.
9. Sebutkan satu tahap penalaran moral pada
masa dewasa awal, berilah contohnya!
Penyelesaian:
(https://orthevie.wordpress.com/2010/05/29/teori-perkembangan-moral-menurut-kohlberg/)
Satu tahap penalaran moral pada dewasa
awal berhubungan dengan Keputusan mengenai perilaku-pwerilaku sosial
berdasarkan atas prinsip-prinsip moral, pribadi yang bersumber dari hukum
universal yang selaras dengan kebaikan umum dan kepentingan orang lain. Keyakinan
terhadap moral pribadi dan nilai-nilai tetap melekat meskipun sewaktu-waktu
berlawanan dengan hukum yang dibuat untuk menetapkan aturan sosial.
Contoh : Seorang suami yang tidak punya
uang boleh jadi akan mencuri obat untuk menyelamatkan nyawa istrinya dengan
keyakinan bahwa melestarikan kehidupan manusia merupakan kewajiban moral yang
lebih tinggi daripada mencuri itu sendiri.
10. Sebutkan model tahapan perkembangan
kognitif menurut K.warner schaie?
Penyelesaian:
Ada
tujuh tahap perkembangan kognitif menurut K.Warner Schaie antara lain:
a. Tahap
pemerolehan : acquisitive stage (masa anak dan remaja). Anak
dan remaja memperoleh informasi dan keterampilan terutama hanya sekedar
mendapatkannya atau sebagai persiapan untuk turut serta di masyarakat.
b. Tahap
pencapaian : achieving stage (akhir masa remajaatau awal dua
puluhan hingga awal tiga puluhan). Dewasa awal tidak lagi memperoleh
pengetahuan dan keterampilan hanya untuk memperoleh pengetahuan; mereka menggunakan
pengetahuan yang mereka ketahui untuk mengejar tujuan, seperti karier dan
keluarga.
c. Tahap
tanggung jawab : responsible stage (akhir tiga puluhan hingga
awal enam puluhan). Orang-orang pada usia paruh baya menggunakan pikiran mereka
untuk memecahkan masalah praktis yang berhubungan dengan tanggung jawab
terhadap orang lain, seperti anggota keluarga dan karyawan.
d. Tahap
eksekutif : executive stage (tiga puluhan atau empat puluhan
hingga setengah baya). Individu-individu pada tahap eksekutif, yang mungkin tumpah
tindih dengan tahap pencapaian dan tanggung jawab, bertanggung jawab terhadap
sistem masyarakat (seperti pemerintahan atau organisasi bisnis) atau gerakan
sosial. Mereka berhadapan dengan hubungan kompleks pada banyak tingkatan.
e. Tahap
reorganisasional : reoeganizational stage (akhir paruh baya,
masa awal dewasa akhir). Individu-individu yang memasuki usia pensiun mengatur
ulang kehidupan dan energi intelektual mereka disekitar pengejaran-pengejaran
yang bermakna yang merupakan pekerjaan-pekerjaan yang diberi upah.
f. Tahap
reintegrasi : reintegrative stage (dewasa akhir). Dewasa yang
lebih tua, yang mungkin melepaskan keterlibatan sosial tertentunya dan yang
fungsi kognitifnya mungkin terbatasi oleh perubahan biologis, sering kali lebih
selektif dalam memilih tugas yang mereka upayakan. Mereka berfokus pada tujuan
kegiatan mereka dan berkonsentrasi pada tugas-tugas yang paling bermakna bagi
mereka.
g. Tahap
penciptaan warisan : legacy-creating stage (lanjut usia).
Mendekati akhir hidup, ketika reintegrasi telah utuh (atau sedang berjalan),
orang-orang lanjut usia mungkin membuat instruksi untuk menentukan kepemilihan
dari barang-barang mereka, merencanakan pengaturan pemakaman, dan menyampaikan
sejarah secara lisan, atau menulis cerita hidup mereka sebagai warisan bagi
orang-orang yang mereka cintai. Tugas-tugas ini melibatkan pelatihan kompetensi
kognitif dalam konteks sosial dan emosional.
(Dra.
Soesilowindradini. Psikologi Perkembangan Masa Remaja, Semarang: Usaha Offset
Printing)
Soal
1 2 3 4