MAKALAH
”Kristen
Ortodoks Timur”
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Dr.Rizqon
Khamami Lc.Ma ”
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
AMIDANA HIKMAH (2833133005)
Fakultas
Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD)
Jurusan Tasawuf
Psikoterapi (TP) 4 –A
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN)
TULUNGAGUNG
TAHUN
2015
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim,
Alhamdulillah, berkat rahmat dan
hidayah Allah Swt, kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul
pada Kristen Ortodoks Timur mata
kuliah Fenomenologi Agama.
Di dalam penyusunan makalah ini
kami banyak menemui hambatan, namun berkat kerja keras dan bantuan dari
berbagai pihak, akhirnya semua hambatan itu bisa teratasi. Untuk itu penulis
menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat:
1.
Dr. Maftukhin M.Ag,
selaku ketua Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung.
2.
Dr.Rizqon Khamami Lc.Ma selaku dosen
mata kuliah “Fenomenologi Agama” sekaligus dosen pembimbing kami dalam
pembuatan makalah ini.
3.
Segenap teman-teman
yang telah memberikan banyak bantuan dalam menyelesaikan penyusunan makalah
ini.
Kami menyadari dalam penyusunan
makalah ini masih banyak terdapat kesalahan atapun kurang detail, oleh karena
itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Kami
juga berharap semoga materi dari makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
umumnya dan penyusun pada khususnya.
Tulungagung,
22 Mei 2015
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mengulas
sejarah tentang agama merupakan upaya untuk menambah wawasan pengetahuan
tentang berbagai Agama. Perbedaan antar agama memiliki asal-usul, perkembangan,
sumber pokok ajaran dan ritual ibadah yang berbeda pula. Akan tetapi, dalam
agama Kristen Ortodoks Timur ini memiliki kesamaan dengan Islam, seperti ritual
ibadah, cara berpakaian, aturan-aturan beribadah, dan yang lainnnya.
Faham
Kristen Ortodoks Timur atau disebut juga Kanisah Ortodoks Syiria (KOS), bermula
ketika adanya perselisihan antara Gereja Alexandria, Gereja Roma, dan Kaisar
Konstantin. Puncaknya, pada masa Kaisar Bizantium Marqilanus (450-458 M) seabad
lebih sebelum Nabi Muhammad lahir di Mekkah (571). Kala itu, tepatnya pada
tahun 451, diadakan Majma Khalkaduniyah (Konsili Kalkedonia) dalam hal
ketuhanan. Buntut dari konsili ini menimbulkan perpecahan di antara
gereja-gereja yang sulit disatukan kembali.
Karena
adanya sebagaian besar kesamaannya dengan agama Islam, perlu diketahui lebih
jauh tentang agama Kristen Ortodoks Timur. Hali ini agar tidak terjadi kesalah
fahaman terhadap pemahaman ajaran agama. Jadi, walaupun ada beberapa kemiripan,
ada beberapa hal yang membedakan antara agama Islam dengan agama Kristen
Ortodoks Timur.
Agama
Kristen merupakan agama yang berkembang cepat didunia, termasuk di Indonesia.
Dewasa ini, agama Kristen Ortodoks Timur telah memiliki 200.000.000 orang
pemeluk, mengutip dari buku Agama-Agama Manusia. Agama Kristen tumbuh dalam
berbagai bentuk yang mengagumkan. Secara internal agama Kristen terpecah
menjadi tiga gerakan, yaitu Gereja Roma Katolik, Gereja Ortodoks Timur, dan
Kristen Protestan. Dalam sejarahnya, nenek moyang agama Kristen adalah agama
Nasrani, yang diwahyukan serangkaian dengan agama yahudi dan berkaitan dengan
agama Islam yakni dari Nabi Ibrahi (Abraham).
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana sejarah
munculnya agama Kristen Ortodoks Timur?
2.
Apa saja pokok-pokok ajaran
dan kepercayaan yang ada dalam agama Kristen Ortodoks Timur?
3.
Bagaimana ritual Ibadah
agama Kristen Ortodoks Timur?
C. Tujuan
1. Untuk mengetaui sejarah munculnya agama Kristen Ortodoks Timur
2. Untuk mengetahui pokok ajaran-ajaran yang ada dalam agama Kristen Ortodoks Timur
3. Untuk mengetahui Ritual Ibadah agama Kristen Ortodoks Timur
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Munculnya Agama Kristen Ortodoks Timur
Sejarah
menyebutkan, paham ortodoks lahir dari perselisihan antara Gereja Alexandria, Gereja
Roma, dan Kaisar Konstantin. Puncaknya, pada masa Kaisar Bizantium Marqilanus
(450-458M) seabad lebih sebelum Nabi Muhammad SAW lahir di Mekkah (571). Kala
itu, tepatnya pada tahun 451, diadakan Majma Khalkaduniyah (Konsili Kalkedonia)
dalam hal ketuhanan. Buntut dari konsili ini menimbulkan perpecahan di antara
gereja-gereja yang sulit disatukan kembali. Nah, rupanya, sejak inilah umat
Kristen terpecah menjadi dua. Di satu pihak berpusat di Roma dan Bizantium,
dipimpin Bapa Laon (440-461). Kelompok ini mengakui, al-Masih mempunyai dua
sifat: Tuhan dan manusia. Kelompok ini kemudian lebih dikenal dengan Kristen
dan Katholik.
Di
pihak lain, berpusat di Alexandria dan Antakia di bawah pimpinan Bapa Disqures
(444-454 Masehi). Kelompok ini berpegang kuat pada sifat tunggal bagi al-Masih.
Mereka tidak setuju dengan aliran Kristen yang mengakui sifat Tuhan sekaligus
manusia. Kelompok inilah yang kemudian dikenal dengan kelompok ortodoks. Nama
'ortodoks' dipakai karena berarti: menganut ajaran agama yang dianggap benar,
yang asli. Karena itu, penganut ortodoks mencoba untuk hidup secara lurus,
sesuai dengan tuntutan awal dari kelahiran agamanya. Penganut ortodoks sendiri
terdiri atas beberapa toifah (komunitas berdasarkan kesamaan kultur, tradisi,
bahasa, dan bangsa). Karenanya ada toifah Koptik, Syrian, Armenian, dan Habasah
sedang aqidahnya sama.
Kanisah
Ortodoks Syria (KOS) mengklaim punya bukti sejarah, bahwa Injil yang pertama
berbahasa Arab Syria. Menurut mereka, bahwa al-Masih & emdash; kalangan
penganut KOS pantang menyebut Nabi Isa as dengan Yesus seperti lazimnya
digunakan penganut Kristen Katholik/Protestan, tetapi lebih suka menyebutnya
dengan al-Masih atau Sayyidina Isa al-Masih; berbicara dengan menggunakan
bahasa Syria. Injil diterjemahkan ke dalam bahasa Arab pada tahun 643. Hingga
sekarang, Injil yang digunakan penganut paham Ortodoks Syria, Irak, Lebanon,
dan Mesir, adalah berbahasa Arab. Memang, antara bahasa Syria dan bahasa Arab
terdapat kemiripan dan kesamaannya.[1]
Gereja Ortodoks Timur, dewasa ini mempunyai sekitar
200.000.000 orang, memisahkan secara resmi dan secara tetap dengan Gereja Roma Khatolik dalam tahun 1054
M. Masing-masing saling menuduh bertanggung jawab atas perpecahan tersebut. Gereja
Ortodoks Timur ini meliputi
Gereja-Gereja Albania, Bulgaria, Yunani, Polandia, Rusia, Serbia dan
Sinai. Walaupun masing-masing gereja ini mengurus dirinya sendiri, namun
seluruhnya merupakan satu persektuan tunggal. Para anggotanya menganggap diri
mereka terutama sebagai warga Gereja Timur dan baru kemudian termasuk dalam
bagian khusus di dalam Gereja Timur itu.[2]
B. Pokok-Pokok Ajaran dan Kepercayaan Agama Kristen Ortodoks Timur
Kristen
Ortodoks Timur menganggap bahwa Yesus sebagai Tuhan, dan mengakui adanya Tuhan
Bapak, Tuhan Anak, dan Roh Kudus. Maria juga dianggap sebagai Ibunya Tuhan.
Pembahasan
mengenai Roh Kudus, bahwa Roh kudus
melindungi alam pikiran Kristiani secara menyeluruh agar tidak tergelincir
kedalam kesalahan, karena yang dilakukan dengan adanya keputusan-keputusan para
uskup tersebut tidak lebih dari memusatkan pikiran umat Kristen tersebut.
Selain itu, Gereja Timur begitu percaya dengan ajaran Satro Petrus, baha
seluruh alam semesta “mengerang dan mengeluh” tatkala menanti penebusan. Bukan
hanya nasib seseorang saja yang ada di Gereja, melainkan mereka juga
bertanggung jawab untuk membantu mensucikan dunia sejarah. Kesejahteraan semua
makhluk sampai tingkatan tertentu dipengaruhi oleh apa yang disumbangkan atau
oleh apa yang diambil setiap orang darinya. Jadikan akibat terpenting dari
perasaan bersatu itu melahirkan perasaan Ruhaniah.
Dalam
Kristen Ortodoks Pastor mempunyai bidang wewenang yang tidak dapat diganggu
gugat, yaitu pelaksanaan Sakramen. Para Pastor tidak perlu hidup tidak kawin,
dan orang awam boleh membaca inil dalam peribadatan resmi, bahkan juga boleh
berkhotbah. Bahkan kepala titular Gereja Timur, yaitu Patriark Konstantinopel
tidak lebih dari “Orang yang diutamakan diantara mereka yang sederajat” dan kaum awam disebut sebagai “imamam
rajawi”.
Persatuan
ruhani merupakan hal yang paling diutamakan dalam agama ini. Seperti contoh
Agama-agama di Timur mempunyai sifat otentik pekankan terhadap Kemanunggalan,
hal ini yang menjadi alasan mengapa dalam Agama Kristen Ortodoks Timur menekankan
Hakikat Persatuan Gereja. Agama Kristen Percaya, semua itu nantinya mengarah
pada hal-hal mistik, yang pada kenyataannya, terdiri dari dua bidang, yaitu
Kodrati dan Adikodrati. Setelah wafat, kehidupan manusia beralih pada kehidupan
Adikodrati. Namun, dalam dunia ini, kehidupan manusia tidak bisa pisah dari
kehidupan Adikodrati.[3]
C. Ritual Ibadah agama Kristen Ortodoks Timur
Menurut
Prof Dr Nurcholis Madjid, agama Nasrani itu makin klasik makin banyak
kemiripannya dengan Islam. "Aliran KOS itu justru lebih murni ketimbang
Kristen yang berkembang di Barat," ujar Ketua Yayasan Paramadina asal
Jombang yang akrab dipanggil Cak Nur itu.
Sementara Jalaluddin Rahmat, tidak merasa kaget terhadap adanya banyak kesamaan antara Islam dengan KOS. Pada zaman dulu, kata cendekiawan dari Bandung ini, orang-orang Islam di Yordania, Syria, dan Lebanon hidup berdampingan dengan orang-orang Kristen, yang dikenal dengan Kristen Monorit. Mereka melakukan tatacara peribadatan hampir mirip dengan cara ibadah umat Islam.
Sementara Jalaluddin Rahmat, tidak merasa kaget terhadap adanya banyak kesamaan antara Islam dengan KOS. Pada zaman dulu, kata cendekiawan dari Bandung ini, orang-orang Islam di Yordania, Syria, dan Lebanon hidup berdampingan dengan orang-orang Kristen, yang dikenal dengan Kristen Monorit. Mereka melakukan tatacara peribadatan hampir mirip dengan cara ibadah umat Islam.
Mereka
shalat, berpuasa, berzakat, dan ibadah-ibadah lain. Hanya saja, jika Islam
sholat dengan lima waktu, mereka sholat dalam tuju waktu. Tata cara sholatnya
juga mirip dengan Islam. Puasa wajib bagi pemeluk Islam dilakukan selama
sebulan dalam setahun, dikenal dengan shaumu ramadhan. Sedang pada KOS disebut
shaumil kabir (puasa 40 hari berturut-turut) yang dilakukan sekitar bulan
April. Jika dalam Islam ada puasa sunah Senin-Kamis, pada KOS dilakukan pada
Rabo-Jum'at, dalam rangka mengenang kesengsaraan Yesus. Kaum wanita juga
diperkenankan memakai jilbab, juga Tilawatil injil,jika dalam Islam merupakan
Tilawatil Qur’an.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Paham ortodoks lahir dari perselisihan antara Gereja
Alexandria, Gereja Roma, dan Kaisar Konstantin. Penganut Kristen Ortodoks Timur mempercayai bahwa Yesus
sebagai tuhan, dan adnya Trinitas, yaitu Tuhan Bapak, Tuhan Anak, dan Roh
Kudus. Tujuannya peribadatanya adalah untuk Kemanunggalan dengan Tuhan sebagai
kehidupan ruhani yang sungguh-sungguh, sehingga seakan-akan menjadi bagian dari
kehidupan ilahi itu sendiri. Oleh karena tujuan hidup adalah untuk secara
kreatif memaski kehidupan Trinitas, yaitu kasih yang beredar tidak
putus-putusnya diantara Bapak, Putra, dan Roh Kudus. Dengan bergerak maju dan
keikutsertaan yang semakin meningkat dalam Trinitas, kita akan dapat mengasihi
Tuhan dengan seluruh akal kita sebagaimana kita mencintai diri kita sendiri.
Rahmat mistik itu terbuka bagi setiap orang dan menjadi kewajiban setiap orang
untuk menjadikan hidupnya itu sebagai perjalanan panjang menuju kemuliaan
tertinggi.
Praktek Peribadatan Kristen Ortodoks memiliki
kesamaan dengan Islam, misalnya sholat, puasa, dan ritual-ritual Ibadah lain.
B. Saran
Mempelajari lebih dalam tentang agama-agama
merupakan hal yang penting. Karena dengan adanya pemahaman itu, maka sedikit
kemungkinan terjerumus dalam penilaian negative terhadap agama lain. Selain
itu, semakin memantapkan terhadap keyakinan yang sudah kita yakini terutama
adalah Agama Islam, atau bahkan menemukan agama lain yang dirasa lebih
memberikan kepuasan batiniah. Saya sebagai penulis mohon kritik dan saran jika
ada yang kurang atas makalah yang telah berhasil saya susun ini.
DAFTAR PUSTAKA
Smith, Huston. Agama-Agama Manusia. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia, 2004
http://www.gotquestions.org/Indonesia/Gereja-Ortodoks-Eastern.html