Kamis, 09 April 2015

Makalah Pencegahan Penyakit dalam Islam/Pengobatan Fisik Ala Nabi


       BAB I      
    Pendahuluan

A.    Latar Belakang
Pencegahan merupakan tindakan preventif agar tidak terserang penyakit. Islam telah mengajarkan beberapa cara sebagai acuan yang bisa diterapkan dalam kehidupan. Al-Qur’an dan Hadis digunakan sebagai dalil-dalil utama, sehingga apa yang datang dari Allah dan diajarkan oleh Rosullullah merupakan hal yang pokok.
Mempunyai tubuh yang sehat merupakan nikmat terbesar dari Allah. Siapapun pasti tidak meginginkan dirinya sakit, yang nantinya menghabiskan waktu, tenaga, fikiran dan uang demi memperoleh kesembuhan. Sebelum semua itu terjadi, maka mencegah adalah cara yang lebih baik daripada mengobati.
Beragam tindakan pencegahan saat ini banyak dilakukan. Misalnya saja menerapkan pola hidup sehat dengan menjaga kebersihan, memakan makanan halal dan baik, olahraga secara rutin dan memperbanyak amal ibadah.
Telah dicontohkan dalam islam, misalnya yaitu berwudhu, mandi, berpuasa yang wajib dilakukan sebelum melakukan ibadah. Islam mewajibkan semua itu bukan tanpa alasan. Jika diperhatikan dengan baik, semua itu mempunyai manfaat yang lebih. jadi dengan melaksanakan apa yang telah diajarkan dalam Islam secara tidak disaari memberikan manfaat untuk tubuh kita.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian pencegahan penyakit?
2.      Apa saja pokok-pokok ajaran Islam tentang pencegahan penyakit?
C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian pencegahan penyakit.
2.      Untuk mengetahui pokok-pokok ajaran Islam tentang pencegahan penyakit.

BAB II
Pembahasan

A.    Pengertian Pencegahan Penyakit
Pencegahan merupakan tindakan preventif untuk menghindari terhadap segala hal yang tidak diinginkan atau bahkan merugikan jika hal itu terjadi. Jika disandarkan dengan kata penyakit, pencegahan penyakit berarti upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari munculnya penyakit.
Mempunyai tubuh yang sehat merupakan keinginan setiap orang. Jika terlanjur sakit, maka akan berusaha untuk berobat demi memperoleh kesembuhan. Biaya yang dikeluarkan untuk berobat pun lebih banyak daripada melakukan pencegahan. Mencegah lebih baik daripada mengobati menjadi pepatah yang perlu kita teladani. Selain itu, pencegahan dapat diartikan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah yang telah memberikan jiwa dan raga yang sehat sehingga kita dapat senantiasa beribadah menjalankan kewajiban sebagai umat Islam.
Islam merupakan agama yang kompleks. Islam tidak hanya mengajarkan tentang peribadatan untuk menyembah Allah saja. Tapi, dalam hal menjaga kesehatan juga dijelaskan didalamnya, khususnya yang telah dicontohkan oleh Rosullulloh SAW. Jika Rosulluloh sudah memberikan contoh, sebagai umatnya tentu saja harus meniru segala hal yang dilakukan Rosullulloh. Misalnya saja makan makananan yang baik dan halal, tidak makan secara berlebih-lebihan, mengisi perut dengan sepertiga untuk air, sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk udara dan masih banyak lagi.
Allah telah mengutus Nabi Muhammad untuk menunjukkan kepada manusia, jalan kebenaran. Disini sudah jelas bahwa dengan mengikuti semua perintah beliau merupakan bentuk kebaikan, begitu juga sebaliknya, dengan melanggar perintah beliau merupakan keburukan. Jadi, apa yang kita teladani bukan sembarang jalan, akan tetapi jalan yang benar dan nyata untuk memperoleh kehidupan yang nyaman dengan tubuh sehat serta mendapatkan Ridho dari Allah SWT. Ridho dari Allah akan mengarahkan kita pada jalan kebaikan, menjadikan hati berfungsi dengan baik, membentuk mata batin yang kuat, dan menggunakan angota fisik untuk sesuatu yang benar.
B.     Pokok-Pokok Ajaran Islam tentang Pencegahan Penyakit
Pencegahan dilakukan untuk menghindari datangnya penyakit. Penyakit yang muncul sebagian besar karena adanya pelanggaran terhadap ajaran Nabi. Diantara beberapa penyakit dapat dikelompokkan kedalam dua jenis, yaitu penyakit Jasmani dan penyakit Rohani.
Penyakit Ruhani dibagi menjdi dua, yaitu penyakit syubhat yang disertai keragu-raguan dan penyakit Syahwat yang disertai kesesatan. Kedua hal itu disebutkan dalam Al-Qur’an,
Berkenaan dengan penyakit syubhat, Allah berfirman:  

فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ
  
Artinya: “Dalam hati mereka ada penyakit lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta”.
Adapun penyakit syahwat, Allah berfirman: 

يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلَا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلًا مَعْرُوفًا

Artinya: “Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik.”[1]
Pencegahan Penyakit Rohani :
a.    Ghodlotul Bashor (menahan Pandangan)
Allah berfirman:” Katakan kepada orang-orang lelaki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangan mereka dan menjaga kemaluan mereka).” (An-Nur [24] : 30)
Nabi Muhammad SAW. Memperingatkan kita untuk menjaga pandangan, serta memperingatkan akan bahaya jika tidak bisa menjaga pandangan.berawal dari memandang, maka perbuatan-perbuatan buruk lain akan mengikutinya, misalnya jika dengan sengaja melihat lawan jenis, pasti akan muncul rasa tertarik terhadap lawan jenis. Jika hal itu tidak segera dicegah, maka akan terjerumus terhadap perbuatan maksiat yaitu zina. Begitu juga, dalam urusan dunia, kita dilarang untuk melihat orang yang lebih sempurna dari diri kita.jika hal ini dilakukan, maka sifat iri, rasa rendah diri akan menyertainya. Yang perlu diingat bahwa hanya dalam usrusan akhirat saja kita diperbolehkan, untuk melihat orang yang lebih dari diri kita.
b.   Mencintai Orang-Orang Mukmin
Nabi Muhammad SAW bersabda,” Tidaklah salah seorang dari kalian beriman, sehingga ia mencintai untuk saudaranya seperti apa yang dicintainya untuk dirinya sendiri.”
Mencintai seorang mukmin, baik tua maupun muda, baik laki-laki maupun perempuan, maka akan menjadikan hubugan antar mukmin pun menjadi baik. Sering menjalin silaturami, kerjasama akan menghindarkan diri dari rasa benci, dendam dan yang lainya. Selain itu, jika kita dekat dengan orang-orang mukmin, maka kita kemungkinan kecil untuk berbuat maksiat. Seperti apa yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW, bahwa orang Muslim adalah saudaranya orang muslim, Orang mukmin adalah saudaranya orang Mukmin seperti bangunan yang saling menguatkan.
c.    Selalu mengikuti Teladan Nabi Muhammad SAW
Allah berfirnan, “ Apapun yang dibawa oleh Rosul kalian, maka ambillah, sedangkan apa yang dilarangnya,maka hentikanlah.”
Ajaran yang diajarkan Nabi merupakan ajaran yang berguna sampai akhir zaman. Jadi ajaran belau sampai kapanpun akan selalu berguna untuk zaman kapanpun, dan tidak pula ketinggalan zaman. Ketika kita diragukan oleh berbagai kondisi pada saat ini, maka langsung saja semua di kembalikan kepada apa yang sudah diajarkan pada zaman Nabi Muhammmad SAW. [2]
Selain penyakit rohani, terdapat penyakit jasmani. Hal ini yang menjadi bahasan pokok dalam makalah Pengobatan Fisik Ala Nabi. Akan tetapi, dalam Ilmu Psikologi, Antara Jasmani dan Rohani memiliki keterkaitan yang penting. Ruhani yang kurang sehat akan mempengaruhi kondisi Jasmani.
Allah berfirman:

 “لَيْسَ عَلَى الْأَعْمَى حَرَجٌ وَلَا عَلَى الْأَعْرَجِ حَرَجٌ

Artinya:”Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi orang sakit,..”

Sebelum Penyakit jasmani itu menyerang tubuh, maka juga terdapat upaya-upaya pencegahan yang telah diajarkan Rosullulloh. Diantaranya yaitu
a.     Menjaga kebersihan makanan, badan, pakaian dan tempat tinggal
Sabda Rasulullah, “Kebersihan adalah sebagian dari iman”.
Hadits ini menjadi dasar yang sangat kuat bahwa Islam sangat mementingkan urusan ini. Hampir tidak dijumpai agama selain Islam yang begitu detil mengatur masalah kebersihan badan, pakaian dan tempat tinggal.
Diantara upaya untuk menjaga yaitu
1)      Menjaga makanan dari kotoran
Rosulloh telah mengajarkan tentang adab ketika makan, bahwa tangan yang digunakan untuk makan dan membersihkan kemaluan tidak  sama. Diriwayatkan dari Aisyah ra. Ia berkata, “ Tangan Rosululloh yang kanan digunakan untuk bersuci dan makan, sangkan yang kiri digunakan untuk buang air besar dan hal-hal yang mengganggu.”
Rosululloh juga bersabda:
Wahai Anak Adam! Ucapkanlah Bismillah, makanlah dengan tangan kanan, dan makanlah makanan yang dekat denganmu.”
Dari Abu Qudhofah, Rosululloh bersabda:
“Jika salah seorang dari kalian minum, maka janganlah ia bernafas didalam gelas,.”
Sesuai dengan pembuktian ilmiah, bakteri dapat masuk dalam tubuh manusia melalui makanan atau minuman yang masuk dalam tubuh. Untuk itu, sangat penting menjaga makanan agar tidak terkontaminasi dengan bakteri.
2)      Menjaga lingkungan dari polusi
Beberapa objek yang dapat terkena polusi, diantaranya yaitu air, tanah, udara. Jika lingkungan sudah dipenuhi polusi, maka akan menjadi sumber bibit penyakit, diantaranya influenza, hepatitis, cacar, dan lain-lain.
Rosululloh bersabda: ”Apabila salah seorang dari kamu menguap, hendaklah ia meletakkan kedua tangannya di mulutnya, karena sesungguhnya setan akan masuk pada saat menguap.”
Dari Abu Hurairah, Rasululloh bersabda bahwa apabila bersin, beliau menutup wajahnya dengan kedua tangannya atau pakaiannya, dan menekan suara dengannya.
Dari Ibnu Abbas, Rasululoh bersabda bahwa beliau dilarang bernafas atau meniup di dalam bejana.
Nabi juga melarang kencing di air yang diam, melarang orang yang baru bangun tidur memesukkan tangannya ke dalam bejana sebelum dia mencucinya tiga kali.
Rosululloh bersabda:
“Apabila salah seorang dari kalian bangun tidur, janganlah ia menyelupkan tangannya didalam bejana sebelum mencucinya tiga kali, karena ia tidak tahu dimanakah tangannnya itu berada semalam.”
“Janganlah salah seorang dari kalian kencing di air diam yang tidak mengalir , kemudian mandi di dalamnya.”
Dari hadis-hadis itu dibuktikan dengan pembuktian ilmiah bahwa bakteri dapat menular melalui air, udara, dan tanah. Individu harus mengetahui bagaimana menjaga diri agar tidak terkena penyakit karena bakteri-bakteri berbahaya itu.[3]
b.   Menjalani pola hidup islami 
Seperti anjuran Rasulullah untuk berolahraga, makan ketika lapar dan berhenti makan sebelum kenyang, tidur lebih awal dan bangun lebih pagi, dan lain-lain. Rosululloh juga mengajarkan pola makan dan minum yang baik.
Rasululloh bersabda:” Seseorang tidaklah mengisi kantong yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi seseorang itu beberapa suap makanan, yang bisa menegakkan tulang punggungnya. Jika harus makan banyak, maka maksimal sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya.”
1.   Mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal dan thayyib (berkualitas).
Kita makan dan minum bukan hanya sekedar untuk memenuhi rasa lapar, oleh karenanya Islam mengarahkan agar kita selektif memilih makanan, karena tidak setiap jenis makanan atau minuman baik dan berguna untuk tubuh kita.
Sabda Rasulullah, “ Tidak aku jumpai tempat yang lebih buruk pada diri manusia selain perut mereka”. Allah turunkan beberapa jenis makanan dan minuman yang haram dikonsumsi disamping karena telah terbukti tidak thayyib (berkualitas) juga sebagai suatu cara Allah untuk menguji ketaatan dan ketundukan kita terhadap-Nya.
2.   Tidak berlebih-lebihan ketika makan atau minum
Rasululloh bersabda:” Seseorang tidaklah mengisi kantong yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi seseorang itu beberapa suap makanan, yang bisa menegakkan tulang punggungnya. Jika harus makan banyak, maka maksimal sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga untuk nafasnya.”
3.   Memiliki adab ketika makan atau minum
Mengikuti adap dan tata cara yang baik ketika makan atau minum telah dicontohkan Rosul, diantaranya tidak makan atau minum sambil berdiri, tidak makan atau minum yang sangat panas, tidak minum ketika sedang makan, tidak mencela makanan dan yang lainya.
Rasululloh bersabda:” Aku tidak akan makan sambil bersandar”
Dalam uji penelitian, makan dengan bersandar kesamping itulah yang berbahaya, karena bia menghalangi proses masuknya makanan secara alami dalam kondisi yang wajar. Sehingga akan sulit mencapai lambung, bahkan bisa berakibat menekan lambung, sehingga lambung tidak siap menerima makanan.selain itu, Rosululloh juga mengunakan tiga jari ketika makan.[4]
4.   Olahraga yang cukup
Olah raga juga merupakan bentuk pencegahan terhadap penyakit. Dengan olah raga, maka akan mengeluarkan keringat. Menurut penelitian ilmiah, keringat merupakan racun-racun yang terpendam dalam tubuh juga pembakaran kalori-kalori yang berlebih. Jika racun itu dikeluarkan, maka tuuh akan sehat, dan sebaliknya, jika didiamkan dalam tubuh dan diendapka, maka racun akan menumpuk dan tubuh akan rentan terhadap berbagai penyakit.
5.   Mematikan lampu sebelum tidur
Seperti sabda Rosululloh:”Jika kalian tidur, matikan lampu-lampu, tutuplah pintu-pintu, tutuplah kendi-kendi, dan tutuplah makan dan minuman.” Dan saya kira beliau juga bersabda :” meski hanya dengan setangkai kayu yang kau letakkan diatasnya.”[5]
c.    Menghindari daerah wabah 
Rasulullah pernah melarang para sahabat mendekati daerah yang terjangkit wabah penyakit menular. Pada kesempatan lain Rasulullah berpesan,“Jika kalian mendengar penyakit Tho’un disuatu wilayah, maka jangankah kalian memasukinya, dan apabila penyakit tersebut terjadi di suatu wilayah, sedangkan kalian ada disana, maka janganlah kalisan pergi darisana.”
d.   Menghindari segala yang dapat menimbulkan bahaya
“Tidak boleh membahayakan (diri) dan tidak boleh membahayakan (orang lain)”. Sabda Rasulullah ini sangat terkenal bahkan para ulama menjadikannya salah satu kaidah dalam penetapan hukum Islam.[6]
e.    Menjalankan ibadah-ibadah yang diperintahkan Allah
Dalam menjalankan ibadah-ibadah tersebut, terdapat banyak hikmah dan manfaat, termasuk di dalamnya hikmah dan manfaat kesehatan. Puasa sebagai contoh, adalah suatu ibadah yang telah dibuktikan memberi manfaat kesehatan bagi orang yang melaksanakannya. Diantaranya peristiwa yang terjadi ketika puasa yaitu Rekonstruksi sel-sel tubuh dan pembersihan tubuh dari Racun.[7]
Sabda Rosululloh:

 وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Artinya:” … Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”

Selain berpuasa, wudhu, mandi.juga merupakan ibadah yang wajib dilakukan sebagai syarat syahnya ibadah. Semua itu bukan tanpa alasan, karena sholat dan wudhu terbukti memiliki manfaat tehadap kesehatan fisik.
Kulit merupakan organ yang terbesar tubuh kita yang fungsi utamanya membungkus tubuh serta melindungi tubuh dari berbagai ancaman kuman, racun, radiasi juga mengatur suhu tubuh, fungsi ekskresi (tempat pembuangan zat-zat yang tak berguna melalui pori-pori) dan media komunikasi antar sel syaraf untuk rangsang nyeri, panas, sentuhan secara tekanan. Begitu besar fungsi kulit maka kestabilannya ditentukan oleh pH (derajat keasaman) dan kelembaban. Bersuci merupakan salah satu metode menjaga kestabilan tersebut khususnya kelembaban kulit. Kalau kulit sering kering akan sangat berbahaya bagi kesehatan kulit terutama mudah terinfeksi kuman. Dengan bersuci berarti terjadinya proses peremajaan dan pencucian kulit, selaput lendir, dan juga lubang-lubang tubuh yang berhubungan dengan dunia luar (pori kulit, rongga mulut, hidung, telinga). Seperti kita ketahui kulit merupakan tempat berkembangnya banya kuman dan flora normal, diantaranya Staphylococcus epidermis, Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes, Mycobacterium sp (penyakit TBC kulit). Begitu juga dengan rongga hidung terdapat kuman Streptococcus pneumonia (penyakit pneumoni paru), Neisseria sp, Hemophilus sp.[8]
Begitu juga dalam sholat, bukan hanya sebagai ibadah sebagai bentuk kewaiban. Karena sholat merupakan olah raga-olah raga kecil. Hal ini disebut olah raga, karena gerakan-gerakan sholat ternyata mempunyai keampuhan tersendiri untuk kesehatan. Intinya, gerakan-gerakan itu dapat memperlancar peredaran darah.

BAB III

Penutup

A.    Kesimpulan
Mencegah merupakan upaya preventif yang harus dilakukan agar tidak tubuh tidak terserang penyakit. Beberapa upaya itu telah diajarkan dalam Islam, misalnya menjaga kebersihan badan, pakaian dan tempat tinggal, menjalani pola hidup islami, mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal dan thayyib (berkualitas), menghindari daerah wabah, menghindari segala yang dapat menimbulkan bahaya, menjalankan ibadah-ibadah yang diperintahkan Allah.
Rosululloh sebagai teladan yang baik bagi umatnya telah memberikan berbagai contoh adab dan sopan santun, seperti adap ketika makan, adab ketika minum. Semua itu juga terbukti secara ilmiah, bermanfaat untuk menjaga kesehatan.
Ibadah ibadah wajib yang telah diajarkan dalam Islam, seperti puasa, sholat, berwudhu, mandi juga terbukti secara ilmiah dapat menjaga kestabilan kesehatan tubuh.
B.     Saran
Dari penjelasan di atas pembaca dapat menerapakan bagaimana cara agar menjaga kesehatan agar tubuh tetap segar setiap waktu. Setiap umat Islam diciptakan untuk beribadah kepada Allah. Jika tubuh itu sehat, maka beribadah kepada Allah juga bisa semangat. Penulis mengucapkan mohon maaf jika terdapat kesalahan dalam penulisan atau isi makalah. Kami penulis akan berusaha untuk lebih baik lagi.


DAFTAR PUSTAKA


Bin Abdul Fattah, Aiman.Keajaiban Thibbun Nabawi. Daru’sh-Sho’ifah.Surakarta,2005
Al-Jauziyyah, Ibnu Al-Qayyim.Mukhtasayar Ath-Tibbun Nabawi .Bayt Al-Afkar Ad- Duwaliyah. Solo, 2005 
Http://Pokok/Pokok/Ajaran/Islam/tentang/Pencegahan/Penyakit/dan/Pengobatannya/Menulis.htm 
http://smkn3pacitan.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=118:manfaat-wudhu-dan-sholat-dari-segi-kesehatan-modern&catid=48:umum





[1] Ibnu Qayyim, Al-Jauziyyah. Mukhtasayar Ath-Tibbun Nabawi (Solo, Bayt Al-Afkar Ad- Duwaliyah,2005) hal. 1
[2] Aiman bin Abdul Fattah, Keajaiban Thibbun Nabawi ( Surakarta: Daru’sh-Sho’ifah, 2004) hal. 156-158
[3] Ibid. 158-165
[4] Ibnu Qayyim, Al-Jauziyyah. Mukhtasayar Ath-Tibbun Nabawi (Solo, Bayt Al-Afkar Ad- Duwaliyah,2005) hal. 100-101

[5] Ibid.175-188
[7] Aiman bin Abdul Fattah, Keajaiban Thibbun Nabawi ( Surakarta: Daru’sh-Sho’ifah, 2004) hal. 153--155
[8] http://smkn3pacitan.sch.id/index.php?option=com_content&view=article&id=118:manfaat-wudhu-dan-sholat-dari-segi-kesehatan-modern&catid=48:umum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar