Rabu, 20 Mei 2015

Makalah Kristen Ortodoks Timur/Fenomenologi Agama



MAKALAH
”Kristen Ortodoks Timur”
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Dr.Rizqon Khamami Lc.Ma ”
Dosen Pengampu :

Disusun Oleh:
AMIDANA HIKMAH           (2833133005)


Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD)
Jurusan Tasawuf Psikoterapi (TP) 4 –A

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) TULUNGAGUNG
TAHUN 2015


KATA PENGANTAR



Bismillahirrahmaanirrahim,
Alhamdulillah, berkat rahmat dan hidayah Allah Swt, kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul pada Kristen Ortodoks Timur mata kuliah Fenomenologi Agama.
Di dalam penyusunan makalah ini kami banyak menemui hambatan, namun berkat kerja keras dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya semua hambatan itu bisa teratasi. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat:
1.   Dr. Maftukhin M.Ag, selaku ketua Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung.
2.   Dr.Rizqon Khamami Lc.Ma selaku dosen mata kuliah “Fenomenologi Agama” sekaligus dosen pembimbing kami dalam pembuatan makalah ini.
3.   Segenap teman-teman yang telah memberikan banyak bantuan dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini.
              Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan atapun kurang detail, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Kami juga berharap semoga materi dari makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan penyusun pada khususnya.


Tulungagung, 22 Mei 2015

                                                                                                            Penulis





DAFTAR ISI





BAB I

PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang

Mengulas sejarah tentang agama merupakan upaya untuk menambah wawasan pengetahuan tentang berbagai Agama. Perbedaan antar agama memiliki asal-usul, perkembangan, sumber pokok ajaran dan ritual ibadah yang berbeda pula. Akan tetapi, dalam agama Kristen Ortodoks Timur ini memiliki kesamaan dengan Islam, seperti ritual ibadah, cara berpakaian, aturan-aturan beribadah, dan yang lainnnya.
Faham Kristen Ortodoks Timur atau disebut juga Kanisah Ortodoks Syiria (KOS), bermula ketika adanya perselisihan antara Gereja Alexandria, Gereja Roma, dan Kaisar Konstantin. Puncaknya, pada masa Kaisar Bizantium Marqilanus (450-458 M) seabad lebih sebelum Nabi Muhammad lahir di Mekkah (571). Kala itu, tepatnya pada tahun 451, diadakan Majma Khalkaduniyah (Konsili Kalkedonia) dalam hal ketuhanan. Buntut dari konsili ini menimbulkan perpecahan di antara gereja-gereja yang sulit disatukan kembali.
Karena adanya sebagaian besar kesamaannya dengan agama Islam, perlu diketahui lebih jauh tentang agama Kristen Ortodoks Timur. Hali ini agar tidak terjadi kesalah fahaman terhadap pemahaman ajaran agama. Jadi, walaupun ada beberapa kemiripan, ada beberapa hal yang membedakan antara agama Islam dengan agama Kristen Ortodoks Timur.
Agama Kristen merupakan agama yang berkembang cepat didunia, termasuk di Indonesia. Dewasa ini, agama Kristen Ortodoks Timur telah memiliki 200.000.000 orang pemeluk, mengutip dari buku Agama-Agama Manusia. Agama Kristen tumbuh dalam berbagai bentuk yang mengagumkan. Secara internal agama Kristen terpecah menjadi tiga gerakan, yaitu Gereja Roma Katolik, Gereja Ortodoks Timur, dan Kristen Protestan. Dalam sejarahnya, nenek moyang agama Kristen adalah agama Nasrani, yang diwahyukan serangkaian dengan agama yahudi dan berkaitan dengan agama Islam yakni dari Nabi Ibrahi (Abraham).

B.  Rumusan Masalah

1.     Bagaimana sejarah munculnya agama Kristen Ortodoks Timur?
2.     Apa saja pokok-pokok ajaran dan kepercayaan yang ada dalam agama Kristen Ortodoks Timur?
3.     Bagaimana ritual Ibadah agama Kristen Ortodoks Timur?

C.  Tujuan

1.     Untuk mengetaui sejarah munculnya agama Kristen Ortodoks Timur

2.     Untuk mengetahui pokok ajaran-ajaran yang ada dalam agama Kristen Ortodoks Timur

3.     Untuk mengetahui Ritual Ibadah agama Kristen Ortodoks Timur


BAB II

PEMBAHASAN


A.      Sejarah Munculnya Agama Kristen Ortodoks Timur

Sejarah menyebutkan, paham ortodoks lahir dari perselisihan antara Gereja Alexandria, Gereja Roma, dan Kaisar Konstantin. Puncaknya, pada masa Kaisar Bizantium Marqilanus (450-458M) seabad lebih sebelum Nabi Muhammad SAW lahir di Mekkah (571). Kala itu, tepatnya pada tahun 451, diadakan Majma Khalkaduniyah (Konsili Kalkedonia) dalam hal ketuhanan. Buntut dari konsili ini menimbulkan perpecahan di antara gereja-gereja yang sulit disatukan kembali. Nah, rupanya, sejak inilah umat Kristen terpecah menjadi dua. Di satu pihak berpusat di Roma dan Bizantium, dipimpin Bapa Laon (440-461). Kelompok ini mengakui, al-Masih mempunyai dua sifat: Tuhan dan manusia. Kelompok ini kemudian lebih dikenal dengan Kristen dan Katholik.
Shalat-Kristen-KOS-600x330 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlzEjVIRwpSdZOazyf7vBp8_F4LtJzftQsgc7_SYdFDNRt2GZ472vB9ThLP0aBXFYgOdavpi8hO78Ailn-ZBswwfxrLmO_AUegClXTKJ6tgFs4KLNjX8J1xjK3QOeJy4uaARTn6zwhgOW4/s640/kos.jpg
Di pihak lain, berpusat di Alexandria dan Antakia di bawah pimpinan Bapa Disqures (444-454 Masehi). Kelompok ini berpegang kuat pada sifat tunggal bagi al-Masih. Mereka tidak setuju dengan aliran Kristen yang mengakui sifat Tuhan sekaligus manusia. Kelompok inilah yang kemudian dikenal dengan kelompok ortodoks. Nama 'ortodoks' dipakai karena berarti: menganut ajaran agama yang dianggap benar, yang asli. Karena itu, penganut ortodoks mencoba untuk hidup secara lurus, sesuai dengan tuntutan awal dari kelahiran agamanya. Penganut ortodoks sendiri terdiri atas beberapa toifah (komunitas berdasarkan kesamaan kultur, tradisi, bahasa, dan bangsa). Karenanya ada toifah Koptik, Syrian, Armenian, dan Habasah sedang aqidahnya sama.
Kanisah Ortodoks Syria (KOS) mengklaim punya bukti sejarah, bahwa Injil yang pertama berbahasa Arab Syria. Menurut mereka, bahwa al-Masih & emdash; kalangan penganut KOS pantang menyebut Nabi Isa as dengan Yesus seperti lazimnya digunakan penganut Kristen Katholik/Protestan, tetapi lebih suka menyebutnya dengan al-Masih atau Sayyidina Isa al-Masih; berbicara dengan menggunakan bahasa Syria. Injil diterjemahkan ke dalam bahasa Arab pada tahun 643. Hingga sekarang, Injil yang digunakan penganut paham Ortodoks Syria, Irak, Lebanon, dan Mesir, adalah berbahasa Arab. Memang, antara bahasa Syria dan bahasa Arab terdapat kemiripan dan kesamaannya.[1]
Gereja Ortodoks Timur, dewasa ini mempunyai sekitar 200.000.000 orang, memisahkan secara resmi dan secara tetap  dengan Gereja Roma Khatolik dalam tahun 1054 M. Masing-masing saling menuduh bertanggung jawab atas perpecahan tersebut. Gereja Ortodoks Timur ini meliputi  Gereja-Gereja Albania, Bulgaria, Yunani, Polandia, Rusia, Serbia dan Sinai. Walaupun masing-masing gereja ini mengurus dirinya sendiri, namun seluruhnya merupakan satu persektuan tunggal. Para anggotanya menganggap diri mereka terutama sebagai warga Gereja Timur dan baru kemudian termasuk dalam bagian khusus di dalam Gereja Timur itu.[2]

B.      Pokok-Pokok Ajaran dan Kepercayaan Agama Kristen Ortodoks Timur

Kristen Ortodoks Timur menganggap bahwa Yesus sebagai Tuhan, dan mengakui adanya Tuhan Bapak, Tuhan Anak, dan Roh Kudus. Maria juga dianggap sebagai Ibunya Tuhan.
Pembahasan mengenai Roh Kudus, bahwa Roh kudus  melindungi alam pikiran Kristiani secara menyeluruh agar tidak tergelincir kedalam kesalahan, karena yang dilakukan dengan adanya keputusan-keputusan para uskup tersebut tidak lebih dari memusatkan pikiran umat Kristen tersebut. Selain itu, Gereja Timur begitu percaya dengan ajaran Satro Petrus, baha seluruh alam semesta “mengerang dan mengeluh” tatkala menanti penebusan. Bukan hanya nasib seseorang saja yang ada di Gereja, melainkan mereka juga bertanggung jawab untuk membantu mensucikan dunia sejarah. Kesejahteraan semua makhluk sampai tingkatan tertentu dipengaruhi oleh apa yang disumbangkan atau oleh apa yang diambil setiap orang darinya. Jadikan akibat terpenting dari perasaan bersatu itu melahirkan perasaan Ruhaniah.
Dalam Kristen Ortodoks Pastor mempunyai bidang wewenang yang tidak dapat diganggu gugat, yaitu pelaksanaan Sakramen. Para Pastor tidak perlu hidup tidak kawin, dan orang awam boleh membaca inil dalam peribadatan resmi, bahkan juga boleh berkhotbah. Bahkan kepala titular Gereja Timur, yaitu Patriark Konstantinopel tidak lebih dari “Orang yang diutamakan diantara mereka yang sederajat”  dan kaum awam disebut sebagai “imamam rajawi”.
Persatuan ruhani merupakan hal yang paling diutamakan dalam agama ini. Seperti contoh Agama-agama di Timur mempunyai sifat otentik pekankan terhadap Kemanunggalan, hal ini yang menjadi alasan mengapa dalam Agama Kristen Ortodoks Timur menekankan Hakikat Persatuan Gereja. Agama Kristen Percaya, semua itu nantinya mengarah pada hal-hal mistik, yang pada kenyataannya, terdiri dari dua bidang, yaitu Kodrati dan Adikodrati. Setelah wafat, kehidupan manusia beralih pada kehidupan Adikodrati. Namun, dalam dunia ini, kehidupan manusia tidak bisa pisah dari kehidupan Adikodrati.[3]

C.      Ritual Ibadah agama Kristen Ortodoks Timur

Menurut Prof Dr Nurcholis Madjid, agama Nasrani itu makin klasik makin banyak kemiripannya dengan Islam. "Aliran KOS itu justru lebih murni ketimbang Kristen yang berkembang di Barat," ujar Ketua Yayasan Paramadina asal Jombang yang akrab dipanggil Cak Nur itu.
Sementara Jalaluddin Rahmat, tidak merasa kaget terhadap adanya banyak kesamaan antara Islam dengan KOS. Pada zaman dulu, kata cendekiawan dari Bandung ini, orang-orang Islam di Yordania, Syria, dan Lebanon hidup berdampingan dengan orang-orang Kristen, yang dikenal dengan Kristen Monorit. Mereka melakukan tatacara peribadatan hampir mirip dengan cara ibadah umat Islam.
Mereka shalat, berpuasa, berzakat, dan ibadah-ibadah lain. Hanya saja, jika Islam sholat dengan lima waktu, mereka sholat dalam tuju waktu. Tata cara sholatnya juga mirip dengan Islam. Puasa wajib bagi pemeluk Islam dilakukan selama sebulan dalam setahun, dikenal dengan shaumu ramadhan. Sedang pada KOS disebut shaumil kabir (puasa 40 hari berturut-turut) yang dilakukan sekitar bulan April. Jika dalam Islam ada puasa sunah Senin-Kamis, pada KOS dilakukan pada Rabo-Jum'at, dalam rangka mengenang kesengsaraan Yesus. Kaum wanita juga diperkenankan memakai jilbab, juga Tilawatil injil,jika dalam Islam merupakan Tilawatil Qur’an.

BAB III

PENUTUP

A.      Kesimpulan

Paham ortodoks lahir dari perselisihan antara Gereja Alexandria, Gereja Roma, dan Kaisar Konstantin. Penganut Kristen Ortodoks Timur mempercayai bahwa Yesus sebagai tuhan, dan adnya Trinitas, yaitu Tuhan Bapak, Tuhan Anak, dan Roh Kudus. Tujuannya peribadatanya adalah untuk Kemanunggalan dengan Tuhan sebagai kehidupan ruhani yang sungguh-sungguh, sehingga seakan-akan menjadi bagian dari kehidupan ilahi itu sendiri. Oleh karena tujuan hidup adalah untuk secara kreatif memaski kehidupan Trinitas, yaitu kasih yang beredar tidak putus-putusnya diantara Bapak, Putra, dan Roh Kudus. Dengan bergerak maju dan keikutsertaan yang semakin meningkat dalam Trinitas, kita akan dapat mengasihi Tuhan dengan seluruh akal kita sebagaimana kita mencintai diri kita sendiri. Rahmat mistik itu terbuka bagi setiap orang dan menjadi kewajiban setiap orang untuk menjadikan hidupnya itu sebagai perjalanan panjang menuju kemuliaan tertinggi.
Praktek Peribadatan Kristen Ortodoks memiliki kesamaan dengan Islam, misalnya sholat, puasa, dan ritual-ritual Ibadah lain.

B.      Saran

Mempelajari lebih dalam tentang agama-agama merupakan hal yang penting. Karena dengan adanya pemahaman itu, maka sedikit kemungkinan terjerumus dalam penilaian negative terhadap agama lain. Selain itu, semakin memantapkan terhadap keyakinan yang sudah kita yakini terutama adalah Agama Islam, atau bahkan menemukan agama lain yang dirasa lebih memberikan kepuasan batiniah. Saya sebagai penulis mohon kritik dan saran jika ada yang kurang atas makalah yang telah berhasil saya susun ini.

DAFTAR PUSTAKA


Smith, Huston. Agama-Agama Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004
http://www.gotquestions.org/Indonesia/Gereja-Ortodoks-Eastern.html





[1] http://www.gotquestions.org/Indonesia/Gereja-Ortodoks-Eastern.html
[2] Huston Smith, Agama-Agama Manusia (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004) hal.398
[3] Huston Smith, Agama-Agama Manusia (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004) hal.398-403

12 komentar:

  1. dalam aliran KOS ini kan mengakui adanya Tuhan Bapak, Tuhan Ibu, dan Tuhan anak, serta mengakui maria sebagai Ibunya tuhan, nah yang saya tanyakan Maria itu Ibu dari Tuhan yang mana? Tuhan bapak, ibu, atau anak?
    pertanyaan kedua, dalam aliran KOS ini kan juga ada thilawatil injil, sperti yang ada dalam agama islam, nah yang saya tanyakan dalam aliran KOS ini juga ada penghafal injil atau tidak? sebagai mana dalam Islam juga ada Khafidh dan Khafidhoh.
    terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebelumnya, saya jelaskan dulu, bahwa dalam agama kristen, itu meyakini adanya satu Tuhan, atau Monotheisme. yaitu Tuhan Yesus. Dalam diri Yesus terdapat tiga Tuhan, yaitu Tuhan Bapak, Tuhan Anak, dan Roh Kudus. jadi, Tuhan Ibu itu gak ada. Ketika Maria disebut sebagai Ibunya Tuhan, itu hanya pemberian tempat khusus pada Maria yang telah melahirkan Yesu. Ketiga Tuhan itu sebagai Konsep Trinitas yang bereksistensi dalam diri Yesus. Yesus lahir sebagai Putra Allah , dia dilahirkan dari kekekalan oleh Allah (Bapa) atau Tuhan Bapak. Jadi, orang-orang kristiani mempercayai Yesus sebagai Putra allah yang menjadi manusia merupakan bagian mutlak dari syahadat iman umat Kristen. Kemudian, hanya dengan bimbingan Roh Kudus umat kristen dapat mengakui dan mewartakan bahwa Yesus adalah Allah.

      Hapus
    2. kami membahas Kristen Ortodoks timur, jadi keyakinan terhadap satu tuhan yaitu Tuhan Yesus merupakan keyakinan umat Kristen Ortodoks Timur. jangan sampai salah faham terhadap ajaran dan keyakinan Kristen-kristen yang lain.
      Untuk penghafal Injil yang disebut Tilawatil Injil, kami belum mengetahuinya, karena dalam referensi buku dan juga internet tidak ada yang membahas lebih detail tentang sebutan penghafal Injil. Jika Penghafal Injil saja, kemungkinan besar ada dalam Umat Kristen Ortodoks Timur ini, bagi mereka-mereka yang sudah menjadi para Pastor dengan tujuan agar dapat memahami ajaran kristen lebih dalam lagi.

      Hapus
  2. dalam makalah ini di jelaskan bahwa dalam agama kristen ortodoks tata cara ibadahnya sama dengan islam namun bedanya sholat mereka lebih banyak yaitu 7 waktu serta berpuasa. yang ingin saya tanyakan, dalam tata cara puasa kristen ortodoks ini, apa juga ada sistem berbuka dan saur. atau malah tidak ada. jika ada apakah sama sistem waktu pembagian untuk berbuka dn puasa dengan yang ada dalam islam.
    #Doumo_Arigatou_Gozaimasu
    :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. untuk berbuka dan juga Sahur, kami kurang begitu memahami.Tapi, pada dasarnya Berbuka dan juga Sahur bertujuan untuk memberikan kekuatan Umat Kristen Ortodoks Timur dalam berpuasa. Jadi, Konsep umat Kristen Ortodoks Timur dalam menjaga puasanya agar tetap bertahan bisa jadi dengan melakukan sahur dan juga berbuka. Hanya saja namanya bukan sahur atau berbuka. Selain itu, dalam berpuasa, mereka memiliki perbedaan dengan Islam, mereka tidak memakan produk-produk Hewani, Anggur, Minyak, atau segala makanan yang dapat memberikan kenikmatan. Dianjurkan untuk bersedekah, memahami ajaran-ajaran Injil dan yang lainnya,

      Hapus
  3. Tolong berikan solusi untuk mengatasi kerancuan /kesalahpahaman yang terjadi antara agama islam dan kristen ortodok timur (kristen ortodok syiria) karna berdasarmakalah anda yang saya pelajari banyak sekali kesamaan-kesamaan dengan agama islam diantaranya : simbol-simbol agama ritual ibadahnya bacaan-bacaanya pakaianya tatacara ibadahnya, dll sehinga dikawatirkan akan tumpang tindih, karena hal ini berakibat fatal membawa implikasi yang bersifat pokok atau urgen diataranya keimanan atau tauqid! terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. sudah jelas sekali dari segi Tauhid Umat Kristen Ortodoks Timur ini mempunyai keyakinan yang berbeda dengan Islam. Mereka menganggap Yesus sebagai Tuhan, menganggap maria sebagai Ibunya Tuhan, ini sebagai penghujatan kepada Allah SWT. Apalagi mereka menggunakan lambang Yesus, dalam Islam menolak berbagai bentuk patung dan Gambar dari manusia apalagi para nabi. Al-Qur'an sudah menjelaskan dalam Firmannya surat Ass-Syuura ayat sebelasyang berbunyi "Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan dia".Dalam ritul beribadah, tata caranya memang memiliki kesamaan, tapi tidak sama persis. Bahkan kalau diperhatikan lebih teliti lagi, banyak lsekali yang membedakan dengan umat Islam. Mereka mempunyai aturan-aturan Khusus dalam menjalankannya.

      Hapus
  4. apa perbedaan ritual sholat agama kristen ortodox timur dengan islam?ttrimakasih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setiap salat terdiri dari tiga rakaat (satuan gerakan). Pada rakaat pertama hanya dilakukan qiyam (berdiri). Pada rakaat kedua dilakukan rukuk, dan sujud. Pada saat rukuk dan sujud ini dilakukan gerakan tanda salib. Dan, doa yang digunakan dalam bahasa Arab, Aram, Yunani, dan Ibrani. Lalu dibacakan pujian (qari’ah) yang dikutip dari kitab Mazmur. Pada rakaat ketiga dilakukan pembacaan kanun al imam, semacam pengakuan kepada Tuhan (syahadat) yang dikenal dalam Cereja Ortodoks.

      Tak hanya itu, sebelum salat ditunaikan. ada semacam azan, panggilan untuk salat. Dalam panggilan salat ini ada kalimat yang mirip dalam Islam, misalnya hanya alashalah (marilah kita salat). Hayya alassalah bisa/am (marilah kita salat dengan damai). Dan, sebelum acara salat dilakukan, diawali dengan pembacaan Injil.

      Pada saat salat, mereka menghadap ke timur, mengikuti tradisi Yesus yang kala itu menghadapkan kiblat salatnya ke Baitul Maqdis, Jerusalem. Namun, karena Jerus;llem hancur, orang-orang Kristen menjadikLm tubuh Jesus sendiri sebagai kiblat. Hanya karena tubuh Jesus kini di surga (istiwa all yaminillah), sesuai dengan Ayat Kejadian: 28, yang menyatakan surga di timur. salat mereka menghadap ke timur.

      https://jurnalis.wordpress.com/1998/10/03/gereja-dengan-haji-dan-salat/

      Hapus
    2. itu cara beribadah umat Kristen Ortodoks Timur, jadi bisa dibedakan sendiri yang merupakan perbedaan ibadah Umat Kristen Ortodoks timur dengan kita sebagai Umat Islam.

      Hapus
  5. Dalam makalah anda menyebutkan bahwa kresten otodox pantang menyebut nabi isa sebagai yesus, lebih memanggil dengan sebutan al masih, agama ini juga menolak bahwa sifat al-masih dua yaitu manusia dan Tuhan, lebih menganggap memiliki satu sifat yaitu manusia. Tetapi disisi lain mengapa makalah anda menyebutkan bahwa agama ini mengatakan Yesus sebagai Tuhan, dan mengakui adanya Tuhan Bapak, Tuhan Anak, dan Roh Kudus. Maria juga dianggap sebagai Ibunya Tuhan….? Saya rasa ada dua hal yang kontradiktif

    BalasHapus
  6. Dari uraian diatas saya ingin menanyakan kemunculan agama kristen ortodok kalau dibandingkan dengan agama islam lebih dulu yang mana tolong disertai faktanya?..dari kedua agama tersebutkan banyak kesamaan kalau menurut anda agama mana yang mempengaruh agama satunya dan menurut anda apakah ada kemungkinan islam ataukah kristen yang meniru ritual ajaranya?... terimakasih

    BalasHapus